Subscribe Twitter Facebook

Monday, April 26, 2010

AHLUS SUNNAH MENGAJAK KEPADA AKHLAK MULIA

Abu Mushlih Ari Wahyudi
20 April jam 14:42

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” [HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad].

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kaum Mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang akhlaknya paling baik di antara mereka, dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada isteri-isterinya.” [HR. At-Tirmidzi. At-Tirmidzi berkata, “Hadits hasan shahih.”]

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin di hari Kiamat melainkan akhlak yang baik, dan sesungguhnya Allah sangat membenci orang yang suka berbicara keji dan kotor.” [HR. At-Tirmidzi. At-Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih.”]

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pula: “Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan yang paling dekat majelisnya denganku pada hari Kiamat adalah yang paling baik akhlaknya...” [HR. At-Tirmidzi, ia berkata: “Hadits hasan.”]

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang kebanyakan yang menyebabkan manusia masuk Surga, maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik.” Dan ketika ditanya tentang kebanyakan yang menyebabkan manusia masuk Neraka, maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Lidah dan kemaluan.” [HR. At-Tirmidzi. At-Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih.”]

Ahlus Sunnah –orang-orang yang berpegang teguh dengan Sunnah- memerintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, menganjurkan untuk bersilaturrahim, serta berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan Ibnu Sabil. Mereka (Ahlus Sunnah) melarang dari berbuat sombong, angkuh, dan zhalim. Mereka memerintahkan untuk berakhlak yang mulia dan melarang dari akhlak yang hina. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai kedermawanan dan akhlak yang mulia serta membenci akhlak yang rendah/hina.” [HR. Al-Hakim. Dishahihkan oleh al-Hakim dan disetujui oleh adz-Dzahabi]. Sungguh akhlak yang mulia itu meninggikan derajat seseorang di sisi Allah, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Sesungguhnya seorang Mukmin dengan akhlaknya yang baik, akan mencapai derajat orang yang shaum (puasa) di siang hari dan shalat di tengah malam.” [HR. Abu Dawud dan al-Hakim. Dishahihkan oleh al-Hakim dan disetujui oleh adz-Dzahabi]

Akhlak yang mulia dapat menambah umur dan menjadikan rumah makmur, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “... Akhlak yang baik dan bertetangga yang baik keduanya menjadikan rumah makmur dan menambah umur.” [HR. Ahmad]. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik akhlaknya. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah sebutkan dalam firman-Nya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar mempunyai akhlak yang agung.” [al-Qalam : 4] Hal ini sesuai dengan penuturan ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik akhlaknya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]. Begitu pula para Sahabat (salafus shalih) Radhiyallahu ‘anhum, mereka adalah orang-orang yang paling baik akhlaknya setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga Allah memberikan taufik kepada kita untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia.

[Diringkas oleh Ari Wahyudi dari artikel situs almanhaj.or.id yang berjudul: ‘Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Mengajak Manusia Kepada Akhlak Yang Mulia Dan Amal-Amal Yang Baik’ yang merupakan salinan dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, Penulis Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i, alamat sumber: http://www.almanhaj.or.id/content/2177/slash/0]

0 comments:

Post a Comment

 
Powered by Blogger