Subscribe Twitter Facebook

Tuesday, March 2, 2010

Jaminan dan Dagangan Yang Sangat Mahal

Jaminan dan Dagangan Yang Sangat Mahal

Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al Badr, hafidhahullah.

Sudah menjadi satu hal yang dikenal bahwa Jaminan terdapat ditengah2 manusai dan manusia memilki perhatian dan perlindungan atasnya dalam jaul beli dan dan umumnya perdagangan. Perjanjian dan perdagangan yang memiliki jaminan atasnya sangatlah berbeda kedudukannya dihadapan manusia dengan perjanjian dan perdagangan yang tidak ada jaminan atasnya. Ini menunjukkan bahwa manusia memiliki perhatian yang khusus terhadap jaminan, lebih daripada yang lainnya. Perhatian manusia akan semakin besar apabila orang yang menjaminkan telah dikenal sebagai seorang yang jujur, yang selalu menepati janji dan amanah, maka perkara yang dijaminkan atasnya akan menjadi perkara yang mudah, akan diterima oleh manusia dengan penerimaan yang lapang.

Maka bagaimana jika orang yang memebri jaminan adalah Rasulullah, yang benar dan dibenarkan, yang tidak pernah berbicara dengan hawa nafsunya, bahkan adalah wahyu yang diwahyukan kepadanya. Bagaimana pula jika barang jaminannya adalah surag yang luasnya sseluas langit dan bumi, didalamnya terdapat apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dalam hati seorang pun. Bagaimana pula jiak perkara yang mengantarkan ke jaminan ini adalah perkara yang sederhana , amalan yang mudah, yang tidak menuntut usaha yang keras dan keulitan yang berarti. Maka perhatikanlah, semoga Allah menjaga kalian, nash tentang jamina yang agung ini :
“ Dari Ubadah bin Shamit, semoga Allah meridhainya, nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Jaminkanlah oleh kalian enam perkara kepadaku, niscaya aku kan menjaminkan surga bagi kalian ; jujurlah jika kalian berbicara, tepatilah kalau kalian berjanji, tunaikan jiak kalian diberi amanah, jagalah kemaluan, tundukkanlah pandangan,dan tahanlah tangan-tangan kalian”. ( HR. Imam Ahmad 5/323, dihasankan oleh Syaikh al Albani ).

Sesungguhnya ini adalah jaminan dengan jaminan, dan penepatan janji dengan penepatan, “jaminkanlah oleh kalian enam perkara,maka aku akan jaminkan untuk kalian surga”. Enam amal yang paling mudah, perkara yang merupakan pintu-pintu kebaikan yang paling mudah dan ringan. Barangsiapa yang menegakkannya dalam hidupnya, dan menjaganya hingga akhir hidupnya, maka surga adalah jaminannya, dan jalan menuju surga telah ditetapkan dan aman baginya. “ dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertaqwa pada tempat yang tiada jauh dari mereka. Inilah yang dijanjikan kepdamu, yaitu kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan Nya). Yaitu orang-orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan olehnya dan dia datang dengan hati yang bertaubat. Masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan. Mereka didalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada sisi Kami ada tambahannya.”

1. Jaminan yang pertama adalah Jujur dalam pembicaraan.

Seorang mukmin selalu jujur dalam perkataannya, dan tidak dikenal sifat kedustaan padanya. Dan senantiasa menjaga kejujuran dlam kehidupannya hingga kejujuran itu membawanya ke surga, dalam hadits nabi “ Wajib atas kalian kejujuran, karena kejujuran itu akan membawa kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan membawa ke surga, dan seorang hamba akan selalu berkata jujur dan terbiasa dengan kejujuran sehingga tertulis disisi Allah sebagai Siddiq”. ( Bukhori 6094, Muslim 2607 dari Ibnu Mas’ud, semoga Allah meridhainya)
2. Yang Kedua yaitu menepati janji dan melazimi perjanjian.

Ini adalah satu sifat diantara sifat-sifat mukminin, tanda diantar tanda-tanda orang yang bertaqwa. Mereka tidak dikenal sebagai orang yang mengingkari janji, dan melanggar perjanjian. Menepati janji adalah sifat dasar dalam membangun masyarakat muslim, karena dia adalah sifat yang melingkupi setiap hubungan muamalat. Semua bentuk Muamalat memiliki hubungan yang erat dengan janji dan perjanjian, dan semuanya tergantung kepada penepatan janji. Apabila penepatan janji ini tidak ada, maka hilang pula kepercayaan, akan buruklah pergaulan dan saling menjauh akan menjadi satu hal yang dikedepankan.

3. Yang ketiga adalah menegakkan amanah.

Ini adalah satu sifat/akhlaq yang paling agung yang pemiliknya dipuji oleh Allah, Allah juga memuji orang yang menegakkannya. Ini jugamerupakan tanda kesempurnaan iman dan kebagusan islam seseorang. Dengan amanah agama, harta, kehormatan, jasad, jiwa, ilmu dan yang lainnya dijaga. Dalam hadits “ Seorang mukmin adalah seorang yang manusia merasa aman darinya terhadap harta dan jiwanya” (Ibnu Majah 3934 dari Fadhoolah bin Ubaid, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Ibni Majah). Apabila amanah diutamakan di masyarakat, dan diutamakan pemegangnya, dikuatkan ikatannya, maka akan tersebar didalamnya kebaikan dan barokah.

4. Yang keempat adalh menjaga kemaluan.

Maksudnya adalah menjaganya dari perbuatan yang haram atau terjatuh dalam kebatilan. Allah berfirman ;” dan orang-orang yang mnejaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela, dan barang siap yang mencari yang dibalik itu maka sesungguhnya mereka itulah orang yang melampaui batas”. ( al mu’minun 5-7)
Didalam penjagaan terhadap kemaluan ini terdapat penjagaan terhadap keturunan, nasab, kesucian bagi masyrakat dan keselamatan dari berbagai penyakit.

5. Yang kelima adalah ghadzul bashar. (menundukkan pandangan ).

Maksudnya adalah dari mamndang sesuatu yang diharamkan. Allah ta’ala berfirman “ Katakanlah kepada laki-laki yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih baik bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui atas apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan jangnlah mereka manmpakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampakdaripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara laki-laki mereka, atau putera saudara laki-laki mereka, atau putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak mereka, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak memiliki keinginan terhadap wanita , atau anak-anak yang belum mengerti aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan, Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman agar kalian beruntung.” ( An Nur 30-31).
Ghadul Bashar memiliki faidah yang agung, karena ghadul bashar akan mewariskan manisnya iman, cahaya hati, kekuatan hati, kesucian dan kebaikan jiwa, dan juga penjagaan dari melihat perkara yang haram.

6. Yang terakhir adalah menahan tangan.

Maksudnya adalah menahan tangan dari menyakiti manusia atau melampaui batas atas mereka, atau menampakkan keburukan kepada mereka. Orang yang selalu menyakiti manusia yang lain, maka Allah akan memurkainya, manusia akan memurkainya dan masyarakat akan menjauhinya, dan ini menunjukkan jeleknya akhlaq dan buruknya adab.

Jika seseorang menahan gangguannya kepada orang lain, maka ini menunjukkan mulia akhlaqnya, bagus adabnya, dan baik muamalahnya, dan ia berpegang teguh dengan janji Allah dalam hal ini. Lantas bagaimanakah pula bila dia meninggikan akhlaqnya dan mengagungkan adabnya ?
Dan tidak cukup itu saja, bahkan walaupun hanya menyingkirkan gangguan dari jalanan kaum mukminin. Dari Abu Hurairah, semoga Allah meridhainya, Rasulullah Shallallhu alaih wa sallam bersabda : “Seseorang melewati sebatang ranting yang melintang dijalanan kaum mukminin, maka dia berkata : Demi Allah, aku akan menyingkirkan ranting ini dari kaum mukminin agar tidak mengganggu mereka. Maka karena hal itu dia diamsukkan ke dalam surga.” ( Muslim 1914, setelah hadits ke 2617)

Inilah pintu-pintu surga yang disyariatkan, dan rambu-rambunya jelas, jalan-jalannya mudah, maka kita akan merebutnya sebelum masanya lewat, dan kita akan memperbanyak kebaikan sebelum kematian.

Semoga Allah menolong kita semua untuk menegakkan perkara tersebut, memberika taufiq kepada setiap kebaikan, dan semoga sholawat dan salam selau tercurahkan kepada Nabi Muhammad, kepada keluarganya, shahabat-shahabatnya serta yang mengikuti mereka dengan ihsan sampai hari kiamat.

Diterjemahkan dari majalah Ommaty, edisi 41 Muharram 1429.
Selasa, 10 Rabiul awwal 1431/23 februari 2009

Yang selalu membutuhkan ampunan Rabbnya
Abu Muawwidz


taken from
http://www.facebook.com/home.php?#!/notes/muhammad-rofiq/jaminan-dan-dagangan-yang-sangat-mahal/325061236771

0 comments:

Post a Comment

 
Powered by Blogger