Subscribe Twitter Facebook

Tuesday, March 2, 2010

Haruskah Kita Takut Terjerumus ke Dalam Syirik ?

Haruskah Kita Takut Terjerumus ke Dalam Syirik ?

Seseorang yang benar-benar bersih tauhidnya, pasti dalam dirinya terdapat rasa takut terjerumus ke dalam Syirik.
Setidaknya ada empat alasan mengapa kita mesti takut untuk terjerumus ke dalam kesyirikan :

1.Bahaya Syirik Sangat Besar

Bahaya syirik sangat besar, diantara bahaya syirik adalah :

a. Syirik adalah kedzaliman yang besar.

Allah Taa'la berfirman

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

b. Allah Azza Wa Jalla tidak akan mengampuni dosa syirik

Allah Ta'ala berfirman :

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.

c. Syirik menghapuskan seluruh amal.

Allah Ta'ala berfirman :

ذٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.

d. Pelaku syirik kekal di neraka dan haram masuk surga.

Allah ta'ala berfirman :

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.

Ini adalah sebagian dari ayat-ayat yang menunjukkan tentang bahayanya syirik kepada Allah, dan sebagian ini sudah cukup bagi kita untuk melihat seberapa besar bahaya kesyirikan kepada Allah ta'ala.

Adakah bahaya yang lebih besar dari dihapuskannya seluruh amal yang telah dikerjakan dan tertolaknya amalan yang akan datang yang akan menyebabkan kekal dalam neraka dan haram masuk surga ?

2.Para Anbiya dan orang-orang sholih merasa takut terjerumus kedalamnya.


Nabi Muhammad sangat takut terjerumus kedalam kesyirikan, sehingga beliau selalu memohon perlindungan kepada Allah dari bahaya syirik. Beliau juga mengajarkan kepada shahabat dan ummatnya untuk selalu berdo'a kepada Allah. Do'a yang selalu beliau panjatkan dan beliau ajarkan adalah :

اللهم إني أعوذ بك أن أشرك بك و انا أعلم وأستغفرك لما لا أعلم

Ya Allah aku berlindung kepadamu dari berbuat syirik kepadamu sementara aku mengetahuinya, dan aku memohon ampunan kepada Mu dari dosa yang aku tidak mengetahuinya. ( HR Bukhori dlm adabul mufrod, dan dishahihkan oleh syaikh Al Albani dlm shahih adabul mufrod)

Nabi Ibrahim Alaihi Salam pun demikian, dalam al Qur'an dikisahkan beliau berdo'a :

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ
رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ فَمَن تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

”Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.
Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Dalam ayat ini jelas sekali terlihat betapa takutnya Nabi Ibrahim alihi salam terhadap bahaya syirik. Hal ini ditunjukkan dari perkataan beliau :

# Perkataan beliau : jadikanlah negeri ini negeri yang aman.
Nabi Ibrahim alaihi salam berdo'a kepada Allah untuk dijauhkan dari menyekutukan Allah di satu negeri yang tidak ada pelaku kesyirikan disana. Sebagaimana kita telah ketahui, bahwa nabi Ibrahim datang ke Mekkah, dan disana belum ada seorang pun. Dan setelah ka'bah dibangun dan manusia berbondong-bondong datang, mereka semua mentauhidkan Allah. Kesyirikan baru masuk ke negeri mekkah setelah Amr Bin Luhay datang dari yaman dan membawa berhala-berhala ke negeri Arab.

# Perkataan beliau : Jauhkanlah aku dan keturunanku.
Dalam do'a ini beliau tidak mengatakan “ wa laa taj'alni,” akan tetapi “ waj Nubni ', meskipun secara makna hampir sama, akan tetapi kalimat “ Waj Nubni ( jauhkanlah)”, maknanya lebih ditekankan lagi. Karena, kalimat waj nubni menunjukkan adanya jarak yang jauh. Sedangkan wala taj'alni ( janganlah engkau jadikan aku), bisa jadi dia tidak termasuk didalamnya akan tetapi mungkin berdekatan.

# Sesungguhnya mereka telah banyak menyesatkan manusia.
# Perkataan beliau “...dari menyembah berhala”.
Berhala adalah sesuatu yang nampak jelas. Berupa patung-patung dan yang lainnya. Padahal kesyirikan itu adalah sesuatu yang tersembunyi. Ketika Nabi berlindung dari kesyirikan yang jelas, maka ketakutan beliau terhadap kesyrikan yang tersembunyi tentu lebih besar lagi.

3.Syirik itu begitu tersembunyi.

Jejak semut adalah sesuatu yang sangat kecil. Tidak akan dapat dilihat dengan mata telanjang, bahkan mesti menggunakan alat khusus untuk itu. Padahal kesyirikan, sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah, adalah lebih ringan/lebih halus dari pada jejak semut. Apalagi jike semut tersebut berada diatas batu yang hitam.
Jika jejak semut saja sulit dideteksi, tentu kesyirikan pun lebih sulit lagi. Karena kesyrikan itu ada dalam hati.

4.Banyak orang yang terjerumus ke dalam kesyirikan.

Kebanyakan manusia, sebagaimana kenyataan yang kita lihat, adalah menyekutukan Allah azza wa jalla. Baik yang kecil ataupun yang besar. Banyaknya manusia yang menyekutukan Allah, akan membuat hati menjadi lemah dan mudah terpengaruh. Karena sesuai tabiat manusia yang tidak ingin berbeda dengan lingkungannya. Dan dengan banyaknya manusia yang melakukannya, akan timbul syubhat dalam hati.
Selain itu, manusia akan memandang adanya cacat pada seseorang yang tidak melakukan sebagaimana yang dilakukan oleh manusia yang lain. Dan tentu, dengan panjangnya waktu dan setan yang juga tidak akan berputus asa untuk meniupkan syubhat, akan mebuat hati manusia menjadi lemah.

Setelah melihat semua ini, maka tepatlah apa yang dikatakan oleh Syaikh Ibrahim at Taimi, rahimahullah : Siapakah yang merasa aman (dari terjerumus ke dalam kesyirikan) setelah Ibrahim (tidak merasa aman) . (fathul majid hal. 86)

Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh mengatakan : Tidak ada yang merasa aman darinya (terjerumus ke dalam kesyirikan) kecuali orang yang bodoh terhadap kesyirikan tersebut dan hal-hal yang dapat membersihkan darinya. (fathul majid hal 86)

Seseorang bisa saja mengaku takut terjerumus kedalam kesyirikan. Akan tetapi hal ini tentu saja perlu pembuktian. Ibarat seorang yang mengaku takut kehilangan motor, maka perlakuannya terhadap motornya bisa menjadi gambaran apakah benar pengakuannya ataukah tidak. Jika dia menaruh motornya sembarangan, tidak dikonci, dan setrusnya tentu saja pengakuan tidak bisa dibenarkan.
Akan tetapi jika dia menggunakan konci ganda, memasang alarm, selalu hati-hati ketika menyimpannya, maka pengakuannya dapat dibenarkan.

Demikian juga dengan takut terjerumus ke dalam kemusrikan. Jika hal ini benar, maka pasti akan melahirkan beberpa sikap, diantaranya :

1.Mempelajari tauhid secara detil dengan sungguh-sungguh agar dia bisa merealisasikan tauhid dengan sebenarnya.

2.Mempelajari syirik secara rinci dengan sungguh-sungguh agar dia bisa menjauhinya sejauh-jauhnya.

3.Senantiasa segera bertaubat jika berdosa. Karena betapun kecilnya dosa, maka sesungguhnya dosa itu adalah jalan menuju kesyirikan.

4.Giat mendakwahkan tauhid, agar orang-orang yang berada disekitarnya bertauhid, sehingga tidak akan menjadi ancaman bagi tauhidnya.( lihat at tamhid 43-44).

5.Berhijrah ke tempat yang bersih atau sedikit fenomena kesyirikannya.

Semoga Allah menjauhkan kita dari kesirikan dan wasilah-wasilahnya, dan mengokohkan kita diatas tauhid.

Abu Muawwidz
Jum'at, 13 Rabi'ul Awwal 1431/26 februari 2009

Maraaji' :
Mutiara kitab tauhid karya Abu Isa Abdullah Bin Salam

taken from

http://www.facebook.com/home.php?#!/notes/muhammad-rofiq/haruskah-kita-takut-terjerumus-ke-dalam-syirik-/331189091771

0 comments:

Post a Comment

 
Powered by Blogger